oke, disini saya mau bantu kalian semua yang sedang galau untuk membuat laporan prakerin..
sebelumnya, saya sekarang siswa kelas 3 SMK N 1 Gunung Putri jurusan Kimia Industri, saya melakukan prakerin di PT American Standard Indonesia bagian technical and laboratory. saya melakukan prakerin selama 3 bulan bersama teman saya. setelah masa prakerin berakhir biasanya kami di sibukan dengan laporan dan presentasi prakerin, karna itu saya akan berbagi tips untuk menyelesaikan laporan yang baik dan tepat waktu..
1. saat masa prakerin, kumpulkan data sebanyak mungkin. kalau perlu tanya pembimbing di industri.. wajib KEPO...
2. susun laporan saat masa prakerin hampir berakhir, kalau bisa 1 bulan sebelum masa prakerin berakhir..
3. cari informasi tentang industri tempat kamu prakerin, kalau perlu INTROGASI semua karyawan yang kamu kenal..
4. jangan lupa selalu konsultasi dengan pembimbing di sekolah maupun di industri..
5. Buat presentasi laporan sebaik mungkin, padat, jelas, dan menarik.
6. kuasai materi laporan, coba latihan presentasi di depan teman-teman
Berikut contoh laporan prakerin dan presentasi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Praktek Kerja Indutri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya.Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut.Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Tujuan Pelaksanaan PRAKERIN
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1. menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan teknik.
3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bangun Bangsa Mandiri.
4. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.
5. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
6. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profisional yang di perlukan siswa untuk memasuki dunia usaha.
7. Memperkokoh link antara SMK dan dunia kerja.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan
Setelah melaksanakan program pengalaman kerja pada perusahaan yang dipilih, siswa tersebut harus menuangkan berbagai kegiatannya selama melaksanakan prakerin dalam sebuah laporan. Laporan dibuat bila telah menyelesaikan Praktek Kerja Industri diperusahaan yang bersangkutan.
Adapun tujuan pembuatan laporan adalah :
Sebagai bahan acuan siswa dalam menghadapi presentasi laporan prakerin.
2. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.
3. Untuk memberikan semua data kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama melaksanakan prakerin.
Untuk dijadikan pedoman pembuatan laporan bagi generasi yang akan datang.
Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti UAN/UAS.
Mengembangkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa/siswi di dunia industri.
Manfaat Pelaksanaan PRAKERIN
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bangun Bangsa Mandiri dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang professional dan handal.
3. Untuk mengasa keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bangun Bangsa Mandiri.
4. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
Manfaat Bagi Siswa
Praktik kerja di industri atau institusi pasangan, bagi siswa bertujuan dan dapat memberikan mamfaat untuk :
Menumbuhkan etos kerja dan sikap kerja di industri, agar siswa memiliki kesiapan untuk bekerja di industri yang sesuai dengan program keahliannya.
Mempelajari hal baru berupa perkembangan IPTEK di industri yang sangat cepat berkembang, sesuai dengan program keahlian siswa.
Memberikan wawasan Implementasi pengetahuan / keterampiln yang dipelajari di sekolah.
Mempromosikan kompetensi diri, sehingg memiliki peluang untuk bekerja di industri setelah selesai melaksanakan prakerin- pendidikan di SMK.
Manfaat Bagi Sekolah
Prakerin untuk sekolah bertujuan dan dapat memberikan manfaat untuk:
Sarana melaksanakan tugas sekolah untuk mendidik dan melatih siswa mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Mengimplementasikan KTSP dengn pola Pendidikan Sistem Ganda.
Membekali siswa dengan kompetensi yang lengkap (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang tidak dapat secara sempurna dipelajari di sekolah.
Meningktkan jalinan kerjasama antara SMK dan DU/DI sehingga dapat diperoleh berbagai mamfaat dan masukan berupa :
Komitmen dan jati diri SMK.
Peluang pemasaran siswa .
Berbagai bantuan baik berupa materi (seperti ; biaya pendidikan / beasiswa, biaya operasional sekolah, peralatan, bahan praktik. Dll) maupun non material seperti pengembangan sekolah, pengembangan KTSP, pembinaan kedisiplinan siswa, dll).
Manfaat Bagi Industri / institusi pasangan
Prakerin untuk industri pasangan dapat memberikan mamfaat dan bertujuan untuk :
Menjalin calon tenaga kerja yang frofesional – kompeten melalui pengamatan siswa bekerja saat pelaksanaan prakerin.
Implementasi Program Bina Lingkungan atau CSR sebagai wujud kepedulian industri terhadap masyarakat, khususnya pengembangan pendidikan di lingkungan industri.
Memperoleh bantuan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang sederhana, namun membutuhkan profesionalisme kerja.
Landasan Hukum
Prakerin dilaksanakan berlandaskan kepada :
Undang-Undang No.22 tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah.
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Mendiknas RI No.19 tahun 2007 tentng Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
SK bersama No.0217/U/1995 Mendiknas, Kadin, Deperindag dan Depnaker tentang pembentukan MPKN sebagai imlementasi Pendidkan Sistem Ganda di SMK.
Metode Pengambilan Data
Adapun metode atau cara-cara untukmengumpulkan data dan informasi antara lain :
Wawancara langsung dengan pembimbing atau karyawan yang dapat memberikan informasi tentang data-data yang di perlukan, yaitu dengan bertanya langsung kepada pembimbing atau karyawan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan PRAKERIN.
Melakukan observasi serta peninjauan langsung.
Kajian pustaka yaitu penyusun memperoleh data/informasi dengan membaca dan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber yang ada di bagian Laboratorium American Standard Indonesia dan perpustakaan SMK Negeri 1 Gunungputri.
1.7 Waktu dan tempat Pelaksanaan Prakerin
Praktek kerja Industri dilaksanakan :
Tempat : PT.American Standard Indonesia
Alamat : JL. Raya Narogong Km.52 Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi
Waktu : 18 November 2013 s/d 17 Februari 2014
BAB II
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Praktek Kerja Indutri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya.Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut.Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Tujuan Pelaksanaan PRAKERIN
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1. menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan teknik.
3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bangun Bangsa Mandiri.
4. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.
5. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
6. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profisional yang di perlukan siswa untuk memasuki dunia usaha.
7. Memperkokoh link antara SMK dan dunia kerja.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan
Setelah melaksanakan program pengalaman kerja pada perusahaan yang dipilih, siswa tersebut harus menuangkan berbagai kegiatannya selama melaksanakan prakerin dalam sebuah laporan. Laporan dibuat bila telah menyelesaikan Praktek Kerja Industri diperusahaan yang bersangkutan.
Adapun tujuan pembuatan laporan adalah :
Sebagai bahan acuan siswa dalam menghadapi presentasi laporan prakerin.
2. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.
3. Untuk memberikan semua data kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama melaksanakan prakerin.
Untuk dijadikan pedoman pembuatan laporan bagi generasi yang akan datang.
Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti UAN/UAS.
Mengembangkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa/siswi di dunia industri.
Manfaat Pelaksanaan PRAKERIN
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bangun Bangsa Mandiri dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang professional dan handal.
3. Untuk mengasa keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bangun Bangsa Mandiri.
4. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
Manfaat Bagi Siswa
Praktik kerja di industri atau institusi pasangan, bagi siswa bertujuan dan dapat memberikan mamfaat untuk :
Menumbuhkan etos kerja dan sikap kerja di industri, agar siswa memiliki kesiapan untuk bekerja di industri yang sesuai dengan program keahliannya.
Mempelajari hal baru berupa perkembangan IPTEK di industri yang sangat cepat berkembang, sesuai dengan program keahlian siswa.
Memberikan wawasan Implementasi pengetahuan / keterampiln yang dipelajari di sekolah.
Mempromosikan kompetensi diri, sehingg memiliki peluang untuk bekerja di industri setelah selesai melaksanakan prakerin- pendidikan di SMK.
Manfaat Bagi Sekolah
Prakerin untuk sekolah bertujuan dan dapat memberikan manfaat untuk:
Sarana melaksanakan tugas sekolah untuk mendidik dan melatih siswa mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Mengimplementasikan KTSP dengn pola Pendidikan Sistem Ganda.
Membekali siswa dengan kompetensi yang lengkap (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang tidak dapat secara sempurna dipelajari di sekolah.
Meningktkan jalinan kerjasama antara SMK dan DU/DI sehingga dapat diperoleh berbagai mamfaat dan masukan berupa :
Komitmen dan jati diri SMK.
Peluang pemasaran siswa .
Berbagai bantuan baik berupa materi (seperti ; biaya pendidikan / beasiswa, biaya operasional sekolah, peralatan, bahan praktik. Dll) maupun non material seperti pengembangan sekolah, pengembangan KTSP, pembinaan kedisiplinan siswa, dll).
Manfaat Bagi Industri / institusi pasangan
Prakerin untuk industri pasangan dapat memberikan mamfaat dan bertujuan untuk :
Menjalin calon tenaga kerja yang frofesional – kompeten melalui pengamatan siswa bekerja saat pelaksanaan prakerin.
Implementasi Program Bina Lingkungan atau CSR sebagai wujud kepedulian industri terhadap masyarakat, khususnya pengembangan pendidikan di lingkungan industri.
Memperoleh bantuan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang sederhana, namun membutuhkan profesionalisme kerja.
Landasan Hukum
Prakerin dilaksanakan berlandaskan kepada :
Undang-Undang No.22 tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah.
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Mendiknas RI No.19 tahun 2007 tentng Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
SK bersama No.0217/U/1995 Mendiknas, Kadin, Deperindag dan Depnaker tentang pembentukan MPKN sebagai imlementasi Pendidkan Sistem Ganda di SMK.
Metode Pengambilan Data
Adapun metode atau cara-cara untukmengumpulkan data dan informasi antara lain :
Wawancara langsung dengan pembimbing atau karyawan yang dapat memberikan informasi tentang data-data yang di perlukan, yaitu dengan bertanya langsung kepada pembimbing atau karyawan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan PRAKERIN.
Melakukan observasi serta peninjauan langsung.
Kajian pustaka yaitu penyusun memperoleh data/informasi dengan membaca dan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber yang ada di bagian Laboratorium American Standard Indonesia dan perpustakaan SMK Negeri 1 Gunungputri.
1.7 Waktu dan tempat Pelaksanaan Prakerin
Praktek kerja Industri dilaksanakan :
Tempat : PT.American Standard Indonesia
Alamat : JL. Raya Narogong Km.52 Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi
Waktu : 18 November 2013 s/d 17 Februari 2014
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 SEJARAH
PT. AMERICAN STANDARD INDONESIA didirikan pada tgl 22 Maret 1983 dengan nama PT INDO AMERICAN CERAMICS yang sering disingkat menjadi PT. IAC. atas kerjasama antara PT.Ongko Multicorpora dan American Standard Company (USA). Pada tgl 23 Desember 1998 American Standard Company mengambil alih seluruh saham PT. Indo American Ceramic dan mengganti nama perusahaan menjadi PT. AmericanStandardIndonesia. Demikian pula merek dagang yang tadinya menggunakan “KIA Standard” diganti menjadi AmericanStandard.
Induk perusahaan PT. American Standard Indonesia adalah AmericanStandardCompaniesInc Berkedudukan di New Jersey,USA. Beroperasi di 36 negara dengan 104 pabrik. Di Asia kita punya pabrik-pabrik di Vietnam,Korea,Thailand,China dan Indonesia. Regional Asia berkantor pusat di Shanghay-China.
Padatanggal01November2007,secara resmi seluruh perusahaan Bath and Kitchen American Standard Company diseluruh dunia dibeli oleh BainCapital, Salah satu perusahaan besar kelas dunia di bidang investasi yang didirikan sejak tahun 1984, Berkantor pusat di Boston,USA. Mempunyai kantor-kantor yang tersebar mulai dari benua Amerika,Eropa,Asia sampai ke benua Australia.
Pada tanggal 3 Juli 2009,American Standard se Asia Pasific secara resmi diambil alih oleh INAXCorpotaion .Inax Corpotaion merupakan bagian dg goup JS, Sebuah group perusahaan besar dari Jepang yang secara financial sangat sehat dan berkembang pesat. Dengan kantor regional tetap di Shanghai, China dan American Standard Indonesia menjadi bagian dari American Standard Asia pasific yang berkantor regional di Shanghai China. Pada 2011 perusahaan di Bawah JS group yang mencakup Tostem, Inax, Sjin Nikkei dan Sun wave (tidak termasuk divisi manuctafuring), Toyo Exterior merger menjadi LIXIL Corporation dan American Standard Asia Pasific menjadi bagian dari LIXIL Corporation tersebut.
Pada April 2012 Lixil Corporation mengatur ulang seluruh bussiness dan mengintregasikan hampir semua business menjadi lebih efsisien. Perubahan tersebut mengintregasikan hampir semua business LIXIL di asia (kecuali Jepang) menjadi LIXIL Asia. Dengan formatbaru ini LIXIL asia tidak saja menjual produk-produk yang menjadi business LIXIL Corporation seperti: mencakup Tostem, Inax, Sjin Nikkei dan Sun wave Toyo Exterior.
Pada 1 Febuari 2013 LIXIL asia di atur ulang agar lebih efesien dari LIXIL Asia menjadi LIXIL Asean. Berkantor di singapura.
2.2 Aspek Legal Perusahaan
Perusahaan didirikan sesuai dengan akta No 199 di bawah notaris Kartini Mulyadi SH tertanggal 22 Maret 1983 yang telah disahkan oleh Kementrian Hukum dengan nomor C2-4006-HT,01,01 Tahun 1983 dengan perubahan akta No 8 dibawah Notaris Lisa Aryani SH tertanggal 27 September 2001 yang telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan HAM dengan nomor Akta No 79 dibawah notaris Sutjipto SH, M.Kn.yang telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan HAM no AHU-95185.AH.01 01 Tahun 2008 tertanggal 10 Desember 2008. Dan terakhir dengan perubahan Akte No. 79 tanggal 9 Maret 2010 dan no. 26 tanggal 6 April 2010.
2.3 Visi dan Missi Perusahaan
denganterintregansinya kedalam Lixil telah pula membawa perubahaan atas Visi, Missi serta velue yang dikembangkan sebagai sbb:
Visi
Menjadi pemimpin Dunia di Industri Bahan bangunan dan Perlengkapan Rumah.
Nilai – Nilai yang dianut oleh LIXIL Corporation
Hidup dengan Nilai-Nilai LIXIL :
Memberikan Komitmen
Perubahan dan Tantangan
Kecepatan dalam Tindakan
Semangat untuk melakukan perubahan
Terbuka & Transparan
Integritas & Keadilan
Pola pikir terhadap Kualitas secara Total
Optimalisasi Sumber daya
Kerja tim dan Pengembangan Bakat
Secara utuh dipersatukan dengan Nilai-Nilai LIXIL
2.4 BidangUsaha
PRODUKSI & RAGAM PRODUK
Perusahaan bergerak dibidang dan pemasaran barang-barang sanitar: Colest, Wastafel, Urinal dengan macam bentuk dan jenis dan juga cran/fitting. Dan juga kedepan akan menjual produk-produk lain yang digariskan oleh LIXIL Corporation.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1 Pengertian saniter
Secara umum saniter adalah barang yang digunakan untuk pembuangan kotoran yang keluardari tubuh, pencucian badan / bagian-bagian dari badan, pencucian alat-alat laboratorium maupun dapur. Tetapi saniter tidak hanya digunakan pada W.C saja, akan tetapi juga untuk keperluan-keperluan lainnya. Barang saniter selalu berhubungan dengan sisitem penyediaan air dan sistem pembuangan kotoran (limbah).
Barang saniter hingga saat ini di anggap sebagai bahan yang paling tepat untuk kegiatan diatas, karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
Lebih bersih dan higenis
Tidak ditumbuhi lumut
Tahan terhadap bahan-bahan kimia
Tahan terhadap api
Lebih mudah dibersihkan
Barang saniter mempunyai bentuk yang kompleks, badannya cukup tebal dan besar. Barang dengan bentuk itu mempergunakan cara cetak dengan casting slip (di cor).
Penyusunan Barang Saniter
Slip dan Penyusunnya
Slip adalah salah satu bahan utama yang digunakan untuk membentuk barang saniter, slip juga terdiri dari 2 tahap campuran yaitu : silica sand slop ( kuarsa, Asia kaolin ) dan ball Clay slurry ( campuran kaolin dan clay). Dalam hal ini kualitas slip haruslah baik dari bahan penyusunnya, seperti :
Komposisi Kimia
Mineral yang terkandung
Kualitas Air. Dsb
Ada 2 jenis barang saniter “ Earthenware dan Viteorus China”, dan jenis saniter yang di produksi PT. American Standard yaitu, “Viteorus China Sanitary Ware”, yang terkomposisi dari :
Ball Clay : 20-30 %
Kaolin : 20-30 %
Feldspar : 10-20 %
Kuarsa : 30-40 %
Dan lain-lain : 0-3 %
Selain terdapat 2 jenis slip pada American Standard ini yaitu : slip regular, dan slip filter cake (hasil penggunaan daur ulang body yang sudah tidak dipakai / hancur saat casting).
3.2.2 Material / Bahan Baku Pembuatan Slip :
Tanah lempung (Clay)
Tanah Lempung (Clay) dihasilkan oleh alam. Berasal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun oleh batuan feldsptik. Batuan feldspatik terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur-unsur, seperti silikon, oksigen dan alumunium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika oleh asam karbonat, kemudian membentuk tanah lempung.
Feldspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, feldspar mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang menunjukan 4 atom oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur ter.
Kuarsa
Merupakan salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi ( silikon dioksida, SiO2 ) dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm3. Bentuk umum kuarsa ialah prisma segi enam yang memiliki ujung piramida segi enam.
Kaolit
Kaolit adalah mineral tanah liat, bagian dari kelompok mineral industri dengan komposisi kimia Al2Si2O5 (OH)4. Dalam keramik, rumus ini biasanya ditulis dalam hal oksida, sehingga rumus untuk kaolit adalah Al2O3.2SiO2.2H2O.
3.3 Sifat – Sifat Umum Mineral lempung
Sifat yang khas dari tanah lempung adalah dalam keadaan kering dia akan bersifat keras, dan jika basah akan bersifat lunak plastis, dan kohesif, mengembang dan menyusut dengan cepat, sehingga mempunyai perubahan volume yang besar dan itu terjadi karena pengaruh air.
Sifat-sifat umum mineral lempung :
a. Hidrasi
Partikel mineral lempung biasanya bermuatan negatif sehingga partikel lempung hampir selalu mengalami hidrasi, yaitu dikelilingi oleh lapisan-lapisan molekul air dalam jumlah yang besar.Lapisan ini seringmempunyai tebal dua molekul dan disebut lapisan difusi, lapisan difusi ganda atau lapisan ganda adalah lapisan yang dapat menarik molekul air atau kation yang disekitarnya. Lapisan ini akan hilang pada temperature yang lebih tinggi dari 60º sampai 100º C dan akan mengurangi plastisitas alamiah, tetapi sebagian air juga dapat menghilang cukup dengan pengeringan udara saja.
b. Aktivitas (A)
Hary Christady (2006) mendefinisikan aktivitas tanah lempung sebagai perbandingan antara Indeks Plastisitas (IP) dengan presentase butiran yang lebih kecil dari 0,002 mm yang dinotasikan dengan huruf C, disederhanakan dalam persamaan berikut:
Aktivitas digunakan sebagai indeks untuk mengidentifikasi kemampuan mengembang dari suatu tanah lempung.Ketebalan air mengelilingi butiran tanah lempung tergantung dari macam mineralnya. Jadi dapat disimpulkan plastisitas tanah lempung tergantung dari :
1. Sifat mineral lempung yang ada pada butiran
2. Jumlah mineral
Bila ukuran butiran semakin kecil, maka luas permukaan butiran akan semakin besar. Pada konsep Atterberg, jumlah air yang tertarik oleh permukaan partikel tanah akan akan bergantung pada jumlah partikel lempung yang ada di dalam tanah.
c. Flokulasi dan Disversi
Apabila mineral lempung terkontaminasi dengan substansi yang tidak mempunyai bentuk tertentu atau tidak berkristal (amophus) maka daya negatif netto, ion-ion H+ di dalam air, gaya Van der Waals, dan partikel berukuran kecil akan bersama-sama tertarik dan bersinggungan atau bertabrakan di dalam larutan tanah dan air. Beberapa partikel yang tertarik akan membentuk flok (flock) yang berorientasi secara acak, atau struktur yang berukuran lebih besar akan turun dari larutan itu dengan cepatnya dan membentuk sendimen yang sangat lepas. Flokulasi larutan dapat dinetralisir dengan menambahkan bahan-bahan yang mengandung asam (ion H+), sedangkan penambahan
bahan-bahan alkali akan mempercepat flokulasi. Lempung yang baru saja berflokulasi dengan mudah tersebar kembali dalam larutan semula apabila digoncangkan, tetapi apabila telah lama terpisah penyebarannya menjadi lebih sukar karena adanya gejala thiksotropic (Thixopic), dimana kekuatan didapatkan dari lamanya waktu.
d. Pengaruh Zat Cair
Fase air yang berada di dalam struktur tanah lempung adalah air yang tidak murni secara kimiawi. Pada pengujian di laboratorium untuk batas Atterberg, ASTM menentukan bahwa air suling ditambahkan sesuai dengan keperluan. Pemakaian air suling yang relatif bebas ion dapat membuat hasil yang cukup berbeda dari apa yang didapatkan dari tanah di lapangan dengan air yang telah terkontaminasi. Air berfungsi sebagai penentu sifat plastisitas dari lempung. Satu molekul air memiliki muatan positif dan muatan negatif pada ujung yang berbeda (dipolar).Fenomena hanya terjadi pada air yang molekulnya dipolar dan tidak terjadi pada cairan yang tidak dipolar seperti karbon tetrakolrida (Ccl 4) yang jika dicampur lempung tidak akan terjadi apapun.
e. Sifat Kembang Susut (Swelling)
Tanah-tanah yang banyak mengandung lempung mengalami perubahan volume ketika kadar air berubah. Perubahan itulah yang membahayakan bangunan. Tingkat pengembangan secara umum bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
1) Tipe dan jumlah mineral yang ada di dalam tanah.
2) Kadar air.
3) Susunan tanah.
4) Konsentrasi garam dalam air pori.
5) Sementasi.
6) Adanya bahan organik, dll.
Secara umum sifat kembang susut tanah lempung tergantung pada sifat plastisitasnya, semakin plastis mineral lempung semakin potensial untuk menyusut dan mengembang.
3.4 Metode Penelitian Tanah
Tanah lempung terdiri dari butir – butir yang sangat kecil ( < 0.002 mm) dan menunjukkan sifat – sifat plastisitas dan kohesi. Kohesi menunjukkan kenyataan bahwa bagian – bagian itu melekat satu sama lainnya, sedangkan plastisitas adalah sifat yang memungkinkan bentuk bahan itu dirubah – rubah tanpa perubahan isi atau tanpa kembali ke bentuk aslinya, dan tanpa terjadi retakan – retakan atau terpecah – pecah.
3.4.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Plastisitas Tanah Lempung (Clay)
a. Faktor Lingkungan
Tanah dengan plastisitas tinggi dalam keadaan kadar air rendah atau hisapan yang tinggi akan menarik air lebih kuat dibanding dengan tanah yang sama dengan kadar air yang lebih tinggi. Perubahan kadar air pada zona aktif dekat permukaan tanah, akan menentukan besarnya plastisitas. Pada zona ini terjadi perubahan kadar air dan volume yang lebih besar. Variasi peresapan dan penguapan mempengaruhi perubahan kedalaman zona aktif. Keberadaan fasilitas seperti drainase, irigasi, dan kolam akan memungkinkan tanah memiliki akses terhadap sumber air. Keberadaan air pada fasilitas tersebut akan mempengaruhi perubahan kadar air tanah. Selain itu vegetasi seperti pohon, semak, dan rumput menghisap air tanah dan menyebabkan terjadinya perbedaan kadar air pada daerah dengan vegetasi berbeda.
b. Karakterisasi Material
Plastisitas yang tinggi terjadi akibat adanya perubahan sistem tanah dengan air yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan gaya – gaya di dalam struktur tanah. Gaya tarik yang bekerja pada partikel yang berdekatan yang terdiri dari gaya elektrostatis yang bergantung pada komposisi mineral, serta gaya Van der Walls yang bergantung pada jarak antar permukaan partikel. Partikel lempung pada umumnya berbentuk pelat pipih dengan permukaan bermuatan listril negatif dan ujung – ujungnya bermuatan positif. Muatan negatif ini diseimbangkan oleh kation air tanah yang terikat pada permukaan pelat oleh suatu gaya listrik. Sistem gaya internal kimia – listrik ini harus dalam keadaan seimbang antara gaya luar dan hisapan matrik. Apabila susunan kimia air tanah berubah sebagai akibat adanya perubahan komposisi maupun keluar masuknya air tanah, keseimbangan gaya – gaya dan jarak antar partikel akan membentuk keseimbangan baru. Perubahan jarak antar partikel ini disebut sebagai proses kembang – susut.
c. Kondisi Tegangan
Tanah yang terkonsolidasi berlebih bersifat lebih ekspansif dibandingkan tanah yang terkonsolidasi normal, untuk angka pori yang sama. Proses pengeringan – pembasahan yang berulang cenderung mengurangi potensi pengembangan sampai suatu keadaan yang stabil. Besarnya pembebanan akan menyeimbangkan gaya antar partikel sehingga akan mengurangi besarnya pengembangan. Ketebalan dan lokasi kedalaman lapisan tanah ekspansif mempengaruhi besarnya potensi kembang – susut dan yang paling besar terjadi apabila tanah ekspansif yang terdapat pada permukaan sampai dengan kedalaman zona aktif.
3.4.2 Batas – Batas Atterberg
Tanah yang berbutir halus biasanya memiliki sifat plastis.Sifat plastis tersebut merupakan kemampuan tanah menyesuaikan perubahan bentuk tanah setelah bercampur dengan air pada volume yang konstan tanpa retak – retak dan remuk. Tanah tersebut akan berbentuk cair, plastis, semi padat atau padat tergantung jumlah air yang bercampur pada tanah tersebut.
Batas Atterberg memperlihatkan terjadinya bentuk tanah dari benda padat hingga menjadi cairan kental sesuai dengan kadar airnya. Dari test batas Atterberg akan didapatkan parameter batas cair, batas plastis, batas lengket dan batas kohesi
yang merupakan keadaan konsistensi tanah. Batas-batas Atterberg dapat dilihat pada tabelberikut :
Tabel 3.1 Keadaan Plastisitas Tanah
Basah Makin Kering Kering
Keadaan cair Keadaan plastis Keadaan semi plastis Keadaan padat
(liquid) (plastic) (semi – Plastic) (solid)
3.4.2.1 Batas Cair (Liquid Limit)
Batas cair (LL) adalah kadar air tanah yang untuk nilai-nilai diatasnya, tanah akan berprilaku sebagai cairan kental (batas antara keadaan cair dan keadaan plastis), yaitu batas atas dari daerah plastis
3.4.2.2 Batas Plastis (Plastic Limit)
Batas plastis (PL) adalah kadar air yang untuk nilai-nilai dibawahnya, tanah tidak lagi berpengaruh sebagai bahan yang plastis. Tanah akan bersifat sebagai bahan yang plastis dalam kadar air yang berkisar antara LL dan PL. Kisaran ini disebut indeks plastisitas.
3.4.2.3 Indeks Plastisitas (Plasticity Index)
Indeks Plastisitas merupakan interval kadar air, yaitu tanah masih bersifat plastis. Karena itu, indeks plastis menunjukan sifat keplastisitas tanah. Jika tanah mempunyai interval kadar air daerah plastis kecil, maka keadaan ini disebut dangan tanah kurus. Kebalikannya, jka tanah mempunyai interval kadar air daerah plastis besar disebut tanah gemuk. Nilai indeks plastisitas dapat dihitung dengan persamaan berikut ini :
IP = LL-PL
3.5 Karakterisasi Clay
3.5.1 Pengujian Fisik Clay
Percobaan yang dilakukan dengan menguji 4 jenis clay yang berbeda dan akan dibuat dengan sg 1,200-1,300.
Clay A berasal dari : Thailand
Clay B berasal dari: Kalimantan
Clay C berasal dari : Thailand
Alat :
Mixer
Wadah / ember plastik
Viscometer Galenkamp
Literan air
Neraca Teknis
Piknometer (untuk mengecek SPG)
Vibrating Screen 150#
Alat Half Month Instrument
Bar Breaker Netzh #401
Dry MOR mold ( 12 cm X 2 cm diameter)
Fired MOR mold ( 12 cm X 1 cm diameter)
Sigma (jangka sorong)
Timer
Tempat Stainless
Prosedur Kerja
Timbang sampel sesuai perhitungan
Mixer sampel dengan air sesuai perhitungan sedikit-demi sedikit
Cek SPG sampel yang telah di mixer :
Masukkan sampel kedalam piknometer yang sudah kering hingga penuh
Tutup piknometer hingga rapat
Bersihkan piknometer menggunakan kain
Timbang piknometer, kemudian lakukan perhitungan
Dengan rumus :
Cek Viscositas :
Mixer kembali sampel selama 6 menit
Sambil menunggu sampel di mixer, atur alat viscometer dengan cara memutarkan piringan atas searah jarum jam dan kunci.
Setelah selesai di mixer, lalu geser penyangga dan masukan sample ke tempat stainless
Kemudian masukan penampang yang berisi sampel tersebut
Jika posisi sudah benar, cabut kunci dan lihatlah pada piringan panah menunjukan angka berapa.
Lalu catat
Screen sample dengan screen screen mesh 150
Pengujian Shrinkage dan water absorption (disc)
Siapkan half month instrument
Tuangkan sample ke dalam half month
Diamkan dalam jangka waktu 6 jam
Masukkan ke dryer ± 1 hari
Ukur panjang awal
Bakar/firing di klin
Ukur panjang akhir
Hitung
shrinkage=(panjang awal-panjang akhir)/(panjang awal ×100%)
Timbang berat awal
Rebus ± 2 jam, diamkan selama 30 menit
Timbang berat akhir
Hitung
% WAB=(berat akhir-berat awal)/(berat akhir ×100%)
Pengujian MOR
Campur sample dengan silica 50/50
Siapkan mold untuk casting (dry dan fired MOR)
Tuangkan campuran ke dalam mold
Diamkan selama min 12 jam
Setelah itu, keluarkan dari mold dan biarkan kering dalam temperatur ruangan selama 1 hari
Masukkan ke dalam dryer dengan temperatur 100-110 derajat selama 24 jam
Setelah itu, pindahkan sample dari dryer dan masukkan ke dalam desicator untuk pendinginan selama 30 menit
Setting bar breaker dengan jarak bentang 10 cm
Test dry MOR, catat saat patahnya dengan melihat tanda di alat menunjukan angkanya
Hitung
MOR=(Newton×25,46)/(d^3×1,45)
Bakar sisa dari test pieces di klin (fired MOR)
Hitung
MOR=(Newton×25,46)/(d^3×1,45)
Hasil dari pengujian fisik clay di dapat :
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Fisik Clay
jenis clay clay A Clay B Clay C
Shrinkage (%) 19,64 19,11 17
WAB (%) 0,04 17,7 0,03
Dry MOR (psi) 363,4 263 317
Fired MOR (psi) 5.615 5.905 5.993
Hasil pengujian fisik Clay untuk mendapati Clay yang memiliki kualitas terbaik dengan Nilai WAB kecil dan Nilai MOR besar. Dari tabel di atas, di dapat clay C memiliki water absorption yang paling kecil,dengan MOR yang relatif lebih besar.
3.5.2 Pengujian Plastisitas Clay
Percobaan yang dilakukan dengan menguji 4 jenis clay yang berbeda dan akan dibuat dengan sg 1,500.
Clay A berasal dari : Thailand
Clay B berasal dari: Kalimantan
Clay C berasal dari : Thailand
Alat :
Mixer
Wadah / ember plastik
Viscometer Galenkamp
Literan air
Neraca Teknis
Piknometer (untuk mengecek SPG)
Vibrating Screen 150#
Alat Compressor dan Wadah besi
Timer
Tempat Stainless
Prosedur Kerja
Timbang sampel sesuai perhitungan
Mixer sampel dengan air sesuai perhitungan sedikit-demi sedikit
Cek SPG sampel yang telah di mixer :
Masukkan sampel kedalam piknometer yang sudah kering hingga penuh
Tutup piknometer hingga rapat
Bersihkan piknometer menggunakan kain
Timbang piknometer, kemudian lakukan perhitungan
Dengan rumus :
Cek Viscositas :
Mixer kembali sampel selama 6 menit
Sambil menunggu sampel di mixer, atur alat viscometer dengan cara memutarkan piringan atas searah jarum jam dan kunci.
Setelah selesai di mixer, lalu geser penyangga dan masukan sample ke tempat stainless
Kemudian masukan penampang yang berisi sampel tersebut
Jika posisi sudah benar, cabut kunci dan lihatlah pada piringan panah menunjukan angka berapa.
Lalu catat
Isi 80% bagian wadah besi pada alat compressor dengan sampel
Pasang alat compressor, lalu beri angin/ tekanan
Biarkan selama ½ jam
Ambil sampel,
lalu potong 1/3 bagiannya untuk di cek Moisture Content awal
timbang berat awal
masukan ke dalam dryer hingga benar-benar kering
timbang berat akhir
2/3 bagian sisa potongan di cek batas plastisnya dengan cara menggulung sampel sampai berdiameter 3mm atau panjang 30cm, lakukan berulang-ulang sampai timbul retakan pada sampel.
Hitung jumlah gulungan.
Ambil retakan pada sampel, lalu cek Moisture Content akhir.
Hasil pengecekan Plastisitas di dapat :
Tabel 3.3 Hasil Pengecekan Plastisitas
Jenis Clay Clay A Clay B Clay C
Jml Gulungan 15 x 26 x 15 x
Moisture content (%)
Before 31 36,36 34,4
After 21,35 27,6 21,28
Before – After (selisih) 9,65 8,76 13,12
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kontrol slip dan glaze sangat penting karena merupakan formula awal pembentuk keramik saniter.
2. Tes yang dilakukan pada slip proses meliputi tes fisik yaitu SpG, viscosity, residue, Cast rate, shrinkage, water absorption, warpage, dan MOR.
Saran
Siswa perlu diarahkan dan diberi pengetahuan awal tentang industri yang sesuai untuk Prakerin
Perlu dilakukan kunjungan oleh guru pembimbing sekolah guna mengetahui kondisi aktual Prakerin sekaligus mempererat hubungan dengan Perusahaan tempat diadakan Prakerin
Berikan perhatian khusus untuk siswa/siswi yang melaksanakan PRAKERIN dalam hal pembelajaran di sekolah.
Wah contoh laporannya berguna bangett
BalasHapusdi tunggu lagi yaa postingannya
ini contoh untuk tingkat dua yang mau ngejalanin Prakerin Good Job Ojyou-sama ^_^
BalasHapusseandainya flashdisk saya gk ilang mungkin saya akan melakukan hal yang sama