Sabtu, 14 Maret 2015

Resensi novel "Rindu" -Tere Liye


 sekedar berbagi informasi tentang novel best seller "Rindu" karya Tere Liye yang sayang dilewatkan...


Judul        : Rindu
Penulis        : Tere Liye
Editor        : Andriyati
Penerbit    : Republika
Tebal Buku    : ii + 544 hal; 13.5x20.5cm
Kota Terbit    : Jakarta
Tahun Terbit    : 2014
Harga        : Rp 69.000 (Gramedia)

Sinopsis Buku :
Sebuah perjalanan kerinduan panjang ini dimulai ketika sebuah kapal besar asal Belanda “Blitar Holland” mendarat di pelabuhan Makassar. Kapal ini nantinya akan berhenti dan menaikkan penumpang di pelabuhan Surabaya, Semarang, Batavia, Lampung, Bengkulu, Padang dan Banda Aceh. Kapal ini akan terus melaju melewati kolombo hingga jeddah karena penumpang adalah calon jemaah haji.
Satu per satu tokoh dalam novel ini diperkenalkan. Tersebutlah Daeng Andipati, Seorang yang terpandang karena telah berhasil menyelesaikan sekolahnya di Belanda dan sukses sebagai pengusaha muda di Makassar. Ia bersama istri dan kedua anaknya Anna dan Elsa.
Gurutta atau Ahmad Karaeng pun menjadi tokoh penting dalam novel ini. Ia adalah seorang ulama mahsyur di zamannya. Ada pula kapten philips, kapten kapal yang akan membawa penumpang menunaikan ibadah haji di mekkah. Serta ada Ambo Uleng, seorang kelasi pendiam yang penuh tanya. Bonda Upe merupakan salah satu tokoh yang bisa menjadi inspirasi.
Setelah berhenti di beberapa pelabuhan, rupanya kapal Blitar Holland ditumpangi oleh sepasang kakek-nenek yang saling mencintai. Keromantisan pasangan yang tidak lagi muda itu membuat iri seluruh penghuni kapal.
Hari demi hari berlalu. Kisah perjalanan itu mulai terangkai dan pertanyaan-pertanyaan itu satu per satu hadir.
Setiap perjalanan selalu disertai pertanyaan-pertanyaan. (hal.222)
Kisah ini adalah tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ada lima pertanyaan yang dibawa oleh lima penumpang dalam kapal Blitar Holland. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentang :
1.    Masa lalu yang memilukan.
2.    Kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi.
3.    Kehilangan kekasih hati.
4.    Cinta sejati.
5.    Kemunafikan.
Mungkin kelima poin diatas merupakan permasalahan yang sering kita temui dalam kehidupan kita. Jika kamu butuh penjelasan mengenai lima poin di atas, maka novel ini layak kamu baca.
Lima pertanyaan dari lima penumpang kapal diceritakan secara runtut dan mudah dipahami pembaca. Ceritanya mengalir begitu saja. Pun dengan jawaban atas pertanyaan tersebut, mudah diterima.
Takdir mengguratkan, pertanyaan pertama yang muncul adalah dari seorang penumpang perempuan berusia empat puluh tahunan,seorang guru mengaji anak-anak.
“ cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi.Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu? Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya.” (hal 312)
Penggalan paragraf diatas adalah jawaban atas pertanyaan pertama. Lugas dan jelas? Banyak pelajaran hidup dan nilai moral yang dapat kita ambil dari membaca novel ini. Bahkan meski apa yang kita alami tidak sama persis dengan apa yang dialami oleh tokoh dalam cerita, nilai-nilai tersebut tetap baik jika diterapkan dalam kehidupan kita.
“... aku membencinya. Aku membencinya ayahku sendiri.” (hal.370)
“ada orang-orang yang kita benci. Ada pula orang-orang yang kita sukai. Hilir mudik datang dalam kehidupan kita. Tapi apakah kita berhak membenci orang lain? ... pikirkan dalam-dalam, kenapa kita harus benci? Kenapa? Padahal kita bisa saja mengatur hati kita, bilang saya tidak akan membencinya. Toh itu hati kita sendiri. Kita berkuasa penuh mengatur-aturnya. Kenapa kita tetap memutuskan membencinya? Karena boleh jadi, saat kita membenci orang lain, kita sebenarnya sedang membenci diri sendiri.” (hal.373)
Bagi kalian yang mempertanyakan apalah arti kehilangan, pahamilah..
“...pertama, yakinilah kematian adalah takdir Allah yang terbaik. Kedua, biarkan waktu mengobati semua kesedihan. Ketiga, lihatlah penjelasan ini dari kacamata yang berbeda. Semoga tiga hal itu bisa dipikirkan, dan membantu menghibur penat di dalam hati.” (hal.473)
Dan bagi kawula muda serta remaja-remaja yang sering mmpertanyakan arti cinta sejati, maka novel ini pun hadir memberikan jawabannya.
“Apakah cinta sejati itu? Maka jawabannya, dalam kasus kau ini, cinta sejati adalah melepaskan. Semakin sejati perasaan itu, maka semakin tulus kau melepaskannya. Persis seperti anak kecil yang menghanyutkan botol tertutup di lautan, dilepas dengan rasa suka-cita. Aku tahu, kau akan protes, bagaimana mungkin? Kita bilang itu cinta sejati, tetapi justru melepaskannya. Tapi inilah rumus terbalik yang tidak pernah dipahami para pencinta. Mereka tidak pernah mau mencoba memahami penjelasannya, tidak bersedia.” (hal.492)
Novel “Rindu” karya Tere Liye ini memiliki cover yang sederhana namun terlihat manis dan romantis. Novel ini menceritakan tentang perjalanan berbulan-bulan menggunakan kapal dalam rangka menunaikan ibadah haji. Perjalanan tersebut (dalam cerita) dilakukan sebelum Indonesia merdeka sehingga latar tempat dan waktu disesuaikan dengan zamannya.
Tere Liye sebagai penulis novel tersebut tidak asal menulis tanggal dan mengarang tempat kejadian. Dia pasti sudah banyak membaca literatur sebelum menulis novel ini.
Seperti novel-novel Tere Liye sebelumnya, novel Rindu ini tidak dilengkapi dengan kata persembahan, ucapan terimakasih, bahkan tidak ada daftar isi. Judul masing-masing hanya ditulis satu, dua, tiga... hingga lima puluh satu dan berujung pada epilog. Dan seperti biasa, Tere Liye dalam novel-novel karangannya tidak pernah mencantumkan profil penulis.
Secara keseluruhan, novel Rindu ini bagus. Ceritanya memberikan nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Kisahnya dapat membawa kita merasakan suasana di kapal besar dan menghabiskan waktu berhari-hari di tengah lautan. Kita pun dapat belajar dari tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita.
“apalah arti memiliki,
Ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan,
Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan,
Dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Apalah arti cinta,
Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah?
Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan?
Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu?
Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.”
Ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang kemunafikan . Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.
Selamat membaca.



sedikit tentang biografi penulis,
 Tere Liye merupakan nama pena dari seorang novelis yang diambil dari bahasa India dengan arti : untukmu, untuk-Mu.Tere-Liye Lahir pada tanggal 21 Mei 1979 dan telah menghasilkan banyak novel.
 lelaki bernama Darwis (mungkin itu nama aslinya,dilihat dari e-mailnya), yang beristrikan Riski Amelia, adalah seorang ayah dari Abdullah Pasai.
Lahir dan besar di pedalaman sumatera, berasal dari keluarga petani, anak keenam dari tujuh bersaudara.
Karya-karyanya:
1. Daun yg Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum, 2010)
2. Pukat (Penerbit Republika, 2010)
3. Burlian (Penerbit Republika, 2009)
4. Hafalan Shalat Delisa (Republika, 2005)
5. Moga Bunda Disayang Allah (Republika, 2007)
6. The Gogons Series: James & Incridible Incidents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
7. Bidadari-Bidadari Surga (Republika, 2008)
8. Sang Penandai (Serambi, 2007)
9. Rembulan Tenggelam Di Wajahmu (Grafindo, 2006; Republika 2009)
10. Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (AddPrint, 2005)
11. Cintaku Antara Jakarta & Kuala Lumpur (AddPrint, 2006)
12. Senja Bersama Rosie (Grafindo, 2008)
13. ELIANA ,serial anak-anak mamak
Tere-liye tidak seperti penulis lain yang biasanya memasang foto, contact person, profil lengkap pada setiap bukunya sehingga ketika buku/novel tersebut meledak biasanya langsung membuat penulis tersebut terkenal dan diundang serta melanglangbuana kemana-mana. Padahal novel-novel karya tere liye terbilang sukses di pasaran. Tere Liye dapat di hubungi melalui websitenya,
http://darwisdarwis.multiply.com Kalau ingin berbicara langsung, kirim email aja ke  darwisdarwis at yahoo.com(katanya cara terbaik menghubunginya, ya ,lewat email). 




6 komentar:

  1. thank kak buat resensinya hehehe :D

    BalasHapus
  2. sepertinya bukunya menarikuntuk dibaca..,:) Terimakasih infonya :)
    kunjungi blog kita amiraainunmahya.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Good Work! ^_^
    ini karya yang bagus Tiara-chan sebelumnya saya juga ingin mem-posting resensi Novel tapi sepertinya tidak ada waktu lagi jadi yaa, seadanya aja ^_^

    BalasHapus
  4. Casino.com | DRMCD
    Casino.com · Slots, poker, slots, 태백 출장안마 video poker, 여주 출장마사지 blackjack, roulette, blackjack, 상주 출장마사지 craps, keno, etc. · 논산 출장마사지 Craps · Slots · Roulette · 서산 출장샵 Craps

    BalasHapus